Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

CONTOH TEKS ANEKDOT BESERTA STRUKTUR DAN KAIDAH TEKSNYA

Saturday, 23 January 2016




TIGA ORANG PASIEN
(Karya : Suryo WP)
Pada suatu hari di sebuah Rumah sakit, sebut saja namanya Rs Rejeki Bundo (Ingat ini Rumah Sakit, bukan Rumah Padang). Ada tiga orang Pasien yang menderita sakit yang dibilang cukup berat, sedangkan di Rumah Sakit tersebut hanya ada satu dokter yang bisa menangani Penyakit berat tersebut. Suasana menjadi tegang ketika tiga orang yang sakit itu kambuh penyakitnya pada waktu yang bersamaan. Sang dokter yang dibantu seorang perawatpun dengan sigapnya datang ke ruangan tiga orang pasien tersebut yang kebetulan ruangannya saling bersebelahan. Dokter dan Perawat kebingungan bukan kepalang karena ketiga pasien itu secara bergantian memanggil dokter untuk meminta pertolongan. Tanpa pikir panjang si perawatpun berdiri di depan ruangan ketiga pasien itu dan berteriak.
Perawat    : “siapa yang berani bayar tinggi, maka dialah yang ditolong terlebih dahulu.”
 mendengar kata-kata perawat itu, Sang dokterpun kebingungan dan bertanya kepada si perawat
Dokter     :“maksud anda apa bilang seperti itu?”
Perawat    :”tenang aja dok, yang ini biar saya yang urus.”
Dokterpun hanya terdiam, tiba-tiba pasien 1 pun menjawab kata-kata dari Si perawat tadi.
Pasien 1   :”Saya berani 100 ribu rupiah.”
Perawat    :”Ada yang lain?”
Pasien 2   :”200 ribu rupiah.”
Pasien 3   :”250 ribu rupiah.”
       Setelah lama bernegosiasi Pasien 1 pun berkata bahwa dia berani membayar 500 ribu rupiah, pasien yang lainpun berpikir panjang, karena tidak ada yang menjawab lagi sang dokter dan perawatpun menuju ruangan Pasien 1 dan diharuskan melakukan operasi kecil.
       Ketika sang dokter mulai membedah tubuh si pasien, si perawat mendengar pasien 2 berteriak “Saya berani 600 ribu rupiah.”, karena si perawat hanya mementingkan uang maka si perawatpun mengajak si dokter dan bergegas untuk menolong pasien 2 dan meninggalkan pasien 1 yang sedang terbaring di ruang operasi. Si pasien 1 berteriak kesakitan, tetapi sang dokter dan perawat mengabaikannya.
       Ketika dokter telah selesai menangani pasien 2, dokter dan perawatpun kembali ke ruang operasi. Betapa kagetnya sang dokter dan perawat itu melihat kata-kata yang terdapat di kaos seseorang yang lewat di hadapannya, ternyata tulisan itu adalah”Ya Allah, kebirikanlah mereka orang-orang yang korupsi, Amin” Sang dokter dan perawatpun langsung kejang-kejang dan pingsan seketika. Semenjak kejadian itu, Sang dokter dan perawatpun tidak berani mengulangi perbuatannya lagi.



STRUKTUR DALAM TEKS ANEKDOT TIGA ORANG PASIEN
Abstraksi : Pada suatu hari di sebuah Rumah sakit, sebut saja namanya Rs Rejeki Bundo (Ingat ini Rumah Sakit, bukan Rumah Padang).
Orientasi  : Ada tiga orang Pasien yang menderita sakit yang dibilang cukup berat
Krisis       : Ketika sang dokter mulai membedah tubuh si pasien, si perawat mendengar pasien 2 berteriak “Saya berani 600 ribu rupiah.”, sehingga sang dokter dan perawat menuju ke ruangan pasien 2 dan mengabaikan pasien 1, dan ketika sang dokter dan perawat kembali ke ruang operasi mereka melihat tulisan di kaos bertuliskan ”Ya Allah, kebirikanlah mereka orang-orang yang korupsi, Amin”.
Reaksi      : Si pasien 1 berteriak kesakitan, tetapi sang dokter dan perawat mengabaikannya. Dan Sang dokter dan perawatpun langsung kejang-kejang dan pingsan seketika.
Koda        : Semenjak kejadian itu, Sang dokter dan perawatpun tidak berani mengulangi perbuatannya lagi.

KAIDAH DALAM TEKS ANEKDOT TIGA ORANG PASIEN
1.      Lucu            : Ketika sang dokter mulai membedah tubuh si pasien, si perawat mendengar pasien 2 berteriak “Saya berani 600 ribu rupiah.”, sehingga sang dokter dan perawat menuju ke ruangan pasien 2 dan mengabaikan pasien 1, dan ketika sang dokter dan perawat kembali ke ruang operasi mereka melihat tulisan di kaos bertuliskan ”Ya Allah, kebirikanlah mereka orang-orang yang korupsi, Amin”.
2.      Sindiran      : Menyindir pelayanan publik yang kurang baik, karena terdapat orang-orang yang kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
3.      Partisipan    : Dokter, Perawat, dan tiga orang Pasien.







NISFA DAN SEORANG PEROKOK
(Karya  : M. Syahrul H.)
Pada hari senin yang cerah Ibu Rida dan Nisfa mendatangi  sebuah puskesmas di sekitar rumah mereka untuk memeriksa kesehatan, nisfa adalah anak kecil yang lucu dan crewet, mereka di kursi tunggu untuk menuggu giliran.
Tepat di depan mereka ada orang yang lagi merokok dan yang diatas orang tersebut terdapat tulisan “Kawasan Tanpa Rokok” , Nisfa pun bertanya kepada ibunya.
Nisfa      : ”Ibu.., kenapa kok orang disamping kita tutup hidung?”
Ibu         :”Karena didepan kita ada orang merokok, karena rokok itu bisa menyebabkan batuk.”
Nisfa      :”oh..., gitu ya bu, kalau makan permen susu ini nggak apa-apa kan bu?”
Ibu         :”Iya, nggak apa-apa.”
                Nisfa menghampiri Si perokok yang berbadan penuh tato itu, Nisfa menasihati si perokok itu “Om, jangan merokok ya nanti batuk lho, ini Nisfa kasih permen susu ya biar sehat”. Seluruh pengunjung Puskesmas tertawa karena tingkah laku Nisfa yang lucu dan benar. Akhirnya si perokok itu pergi dari kursi antrian tersebut, dan Nisfa menghampiri Ibunya.
STRUKTUR TEKS ANEKDOT NISFA DAN SEORANG PEROKOK
Abstraksi             : Pada hari senin yang cerah Ibu Rida dan Nisfa mendatangi  sebuah puskesmas di sekitar rumah mereka untuk memeriksa kesehatan, nisfa adalah anak kecil yang lucu dan crewet, mereka di kursi tunggu untuk menuggu giliran.
Orientasi             : Tepat di depan mereka ada orang yang lagi merokok dan yang diatas orang tersebut terdapat tulisan “Kawasan Tanpa Rokok” , Nisfa pun bertanya kepada ibunya.
Krisis                     : Nisfa menghampiri Si perokok yang berbadan penuh tato itu, Nisfa menasihati si perokok itu “Om, jangan merokok ya nanti batuk lho, ini Nisfa kasih permen susu ya biar sehat”.
Reaksi                   : Seluruh pengunjung Puskesmas tertawa karena tingkah laku Nisfa yang lucu dan benar.
Koda                      : Akhirnya si perokok itu pergi dari kursi antrian tersebut, dan Nisfa menghampiri Ibunya.

KAIDHA DALAM TEKS ANEKDOT NISFA DAN SEORANG PEROKOK
1.       Sindiran         : Ditujukan kepada orang yang merokok tidak pada tempatnya
2.       Unsur Lucu   : Nisfa menghampiri Si perokok yang berbadan penuh tato itu, Nisfa menasihati si perokok itu “Om, jangan merokok ya nanti batuk lho, ini Nisfa kasih permen susu ya biar sehat”.
3.       Partisipan     : Nisfa, Ibu, dan Seorang perokok.

1 komentar:

swp said...
This comment has been removed by the author.
 

Seberapa bergunakah blog ini bagi anda?